Sebetulnya
bingung harus memulai ini dari mana. Ini memang sekelumit kisah yang
dirangkaikan oleh waktu yang akan Nampak aneh ketika hanya diceritakan secara
parsial. Ini bukan mozaik-mozaik yang ketika disatukan akan Nampak indah tapi
ketika ada bagian yang hilang maka tidak akan lengkap.
Awal kisah
ini tentu saja ketika mulai menanggalkan seragam putih-abu dan masuk kedalam
dunia kampus. Ikut kegiatan sana sini dengan harapan satu : menjadi lebih baik
dari sebelumnya. Dunia organisasi pun dimasuki, mulai dari intra kampus sampai
organ ekstra. Pelik memang, tapi dinamika nya luar biasa.
Saat Politik Meja Makan @ Jatinangor |
Sekarang 2013
hampir berakhir, segala kepengurusan pun sudah akan mendekati pertanggung
jawaban. Fase pergantian generasi pun akan segera dilakukan. Hap hap hap
entahlah aku belum mempunyai pilihan dimana hati ini akan di labuhkan tahun
depan. Kadang ingin bergerak di bawah, make
something new. Tapi ada juga yang mendorong untuk maju ke atas. Sampai tiba-tiba
suatu waktu teman-teman ngajak makan dan membicarakan hal-hal yang memang tidak
lazim dari pembahasan obrolan-obrolan biasanya. “Jay mau maju jadi ketua BEM?” Ooh
mungkin ini yang dinamakan politik meja makan : karena di meja makan apapun
bisa terjadi.
Ketika berkumpul
dengan anak-anak School of Leader (SOL) VI, topic-topik nya pun tidak akan jauh
dari yang namanya nyalon jadi Ketua BEM, karena memang mereka sepertinya yang
bakalan di proyeksikan untuk maju. Teman-teman SOL dari keperawatan,
kedokteran, kedokteran gigi maju semua di tingkat fakultas. “ayoo jay, kamu
harus maju di farmasi nanti kita buat medical
complex satu”. Sampai-sampai menteri kastrat BEM KEMA pun bilang “ciee ada
nyalon gak bilang-bilang”.
Tapi entahlah,
sampai detik ini pun masih belum mempunyai jawaban. Ini mutlak karena kelemahan
hati, walaupun memang ada sedikit intervensi. Masih harus banyak yang harus
dibenahi dan berintrospeksi diri sebelum waktunya benar-benar tiba.
jadi ketua DKM Unpad aja, Jay. :p
BalasHapus