Nama saya Jaya Sukmana. Dilahirkan
18 tahun yang lalu, tepatnya sekitar tanggal 4 September 1994. Menjadi putra
ketiga dari tiga bersaudara yang dilahirkan dalam kehidupan keluarga sederhana
disalah satu daerah di Sukabumi. Banyak hal yang patut saya syukuri dalam
kehidupan saya misalnya mendapatkan pendidikan formal yang bisa dibilang cukup
dibadingkan dengan kebanyakan teman sewaktu kecil. Meskipun tidak dibesarkan
dalam kehidupan bermewah-mewahan, tapi yang patut sangat disyukuri adalah orang
tua yang memberikan pendidikan agama yang cukup walaupun mungkin belum sampai
pada tahap militansi seperti kader dakwah saat ini yang dibesarkan dalam
kehidupan pesantren.
Salah satu yang melandasi saya untuk
mengajukan diri menjadi bagian dari para pelaut kehidupan adalah keinginan
untuk merubah kema unpad menjadi lebih baik tentunya, selain itu jauh dalam
benak yang saya bayangkan, saya ingin belajar mengenal masyarakat yang
pluralistic daripada hanya sekedar masyarakat fakultas, karena nantinya untuk
membangun Indonesia madani pun, kita akan bertemu dan bekerja sama dengan
masyarakat yang jauh lebih pluralistic dari pada hanya sekadar kehidupan
kampus. Untuk saya yang dibesarkan dalam kehidupan fakultas memang tidak salah,
tapi ketika dapat mengenal kema unpad secara menyeluruh, mungkin dapat menjadi
kebanggaan tersediri dan pengalaman yang sangat berharga untuk membangun
Indonesia nanti, karena cita-cita saya adalah menjadi seorang menteri
kesehatan, sehingga harus belajar tentang kepluralistikan masyarakat dari
sekarang.
Secara
spesifik, kementerian yang saya inginkan pada kabinet Protagonis ini adalah
kementrian kajian strategis. Setiap perubahan
berawal dari pergerakan, dan pergerakan tidak akan pernah mati selama masih ada
kehidupan. Sehingga menjadi suatu hal yang lumrah jika pergerakan menjadi suatu
alat monopoli untuk kehidupan bangsa Indonesia. Pergerakan memang harus dimulai
sejak dini, memupuk idealisme sebanyak-banyaknya sebelum siap untuk membangun
Indonesia madani. Berbicara tentang pergerakan, tidak akan pernah bisa terlepas
dari subjek yang terlibat didalamnya. Sehingga sejak dini mahasiswa harus sudah
dicerdaskan agar nantinya tidak melenceng dari arah yang seharusnya. Karena
kadang idealisme mahasiswa yang sudah dipupuk dalam kampus luntur begitu saja
ketika mengenal dunia luar, berubah haluan orientasi menjadi uang, keluarga
ataupun yang lainnya dari pada membangun masyarakat. Disinilah peran kementrian kajian strategis
yang utama dalam melakukan pencerdasan kepada para pemuda pelanjut tonggak
estafet kehidupan, agar nantinya mahasiswa bisa menjadi garda terdepan dalam
membangun kehidupan masyarakat.
Saya memang berharap menjadi bagian
dari para pencerdas kehidupan mahasiswa dalam hal ini kementrian kajian
strategis. Resiko dari segala pilihan dan konsekwensi sudah saya pikirkan
masak-masak. Memang saat ini mungkin
belum ada hal yang bisa saya banggakan dan membuat orang lain tertarik memilih
saya untuk menjadi bagian dari kementrian kajian strategis lewat deskripsi yang
saya tuliskan ini. Tapi saya berharap keinginan besar saya yang saya tuliskan
dalam paragraph-paragraf diatas bisa memberikan sedikit pertimbangan dan
pembuktiannya pada saat wawancara nanti, karena terlalu naïf rasanya bisa
meyakinkan orang lewat tulisan yang singkat, hasil dari pemikiran yang serba
terbatas ini.
0 comments:
Posting Komentar