Bissmillahirrohmanirrohim
..
Assalamualaikum, wr. wb.
Assalamualaikum, wr. wb.
Yang terhormat
- Wakil Rektor bidang Riset, Pengabdian kepada Masyarakat, Kerjasama, Inovasi dan Usaha
- Perwakilan Komite Farmasi Nasional
- Perwakilan Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat
- Perwakilan PP Ikatan Apoteker Indonesia dan Ketua PD IAI Jawa Barat
- Dekan Fakultas Farmasi Universitas Padjadjaran
- Ketua Prodi Apoteker Fakultas Farmasi Universitas Padjadjaran
- Dosen dan Civitas Akademika Fakultas Farmasi Universitas Padjadjaran
- Orang Tua yang saya cintai
- Dan Teman-teman sehimpunan dan secita Apoteker UNPAD yang saya sayangi
Tidak bosan-bosannya mari kita
panjatkan puji dan syukur kita kepada ilahi rabbi karena atas karunia nya kita
masih diberikan kesempatan untuk berkumpul ditempat yang bersejarah ini.
Solawat serta salam semoga
tercurah limpah kepada habibana wa nabiyana Muhammad SAW. Keluarganya, sahabatnya
serta ummatnya hingga akhir jaman.
Pertama, saya ucapkan terima
kasih kepada teman-teman apoteker baru atas kepercayaan yang telah diberikan
kepada saya untuk mewakili teman-teman semua dalam menyampaikan kata-kata
perpisahan pada acara ini. Sungguh suatu kehormatan dapat berdiri di hadapan hadirin
yang saya banggakan.
Hadirin yang saya hormati dan
teman-teman yang saya sayangi,
Setiap hari anak muda terus
dilahirkan. Ide, gagasan, dan karya terus ditelurkan. Pemimpin-pemimpin hebat
terus dihasilkan. Dunia berubah begitu cepat. Hingga akhirnya kita sadar, satu
fase dalam hidup kita ternyata sudah berakhir.
Saya masih ingat dengan jelas
ketika pertama kali menginjakan kaki di Jatinangor. Muka polos, kepribadian
lugu, akhirnya harus babak belur dihantam pendidikan farmasi yang keras. Waktu
tidur lebih kita pilih untuk dikurangi daripada tugas tidak selesai. Kegiatan
lain kita kesampingkan daripada ketika responsi tidak bisa menjawab pertanyaan.
Belum lagi ketika kuliah profesi, dimana setiap harinya penuh dengan tugas presentasi.
Setiap akhir semester kita selalu dibuat deg-degan menunggu nilai index prestasi yang selalu fluktuatif. Tapi,
dibalik itu semua sesungguhnya jadi anak farmasi itu menyenangkan walaupun
susah dijalani.
Hadirin yang saya hormati dan
teman-teman yang saya sayangi,
Dunia nyata benar-benar ada
didepan pelupuk mata kita. Ini bukanlah laboratorium tempat kita praktikum
dimana setiap kesalahan bisa diperbaiki. Ini bukanlah ruang-ruang kelas dimana
tugas yang salah bisa mendapatkan toleransi. Ini bukanlah tempat diskusi dengan
dosen dimana hasil salah bisa mendapatkan maaf lagi. Orang-orang diluar sana
tidak akan peduli kita baru saja lulus, yang mereka lihat kita adalah apoteker
dan kita harus siap. Kasus-kasus yang terjadi akhir-akhir ini seperti kasus
vaksin palsu menyorot tugas dan tanggungjawab apoteker dengan lebih seksama.
Apoteker dituntut untuk melaksanakan perannya dengan penuh tanggungjawab. Dan
momen itu harus benar-benar bisa kita manfaatkan sebagai starting point dalam membangun pekerjaan kefarmasian di bidang
pelayanan yang lebih bermartabat.
Dalam menghadapi dunia nyata ini,
rasa tanggungjawab kita dalam menjalankan praktik kefarmasian harus dipadukan
pula dengan kompetensi yang baik, karena masa depan adalah milik mereka yang
memiliki kompetensi. Kita bukanlah siapa-siapa, saya tidak dilahirkan dari
keluarga ningrat, saya juga tidak dilahirkan dari keluarga pejabat. Tapi kita
punya mimpi yang besar dalam menghidupkan negeri ini. Oleh sebab itu, Indonesia
mengajari kita bagaimana seorang jokowi bertransformasi dari seorang rakyat
jelata menjadi pejabat Negara. Dia melakukan mobilitas vertikal dengan
kompetensi nya. Dan itu pula yang harus kita contoh. Mari kita lakukan
mobilitas dengan kompetensi kita.
Teman-teman yang saya sayangi,
Jadi apapun kita dimasa depan,
perjalanan takdir kita sedang di evaluasi hari ini. Apakah kita akan menjadi
pelaku sejarah, atau hanya sekadar menjadi penonton dalam sejarah. Dari awal
masuk farmasi saya selalu bertanya-tanya, bagaimana nasib dunia kefarmasian di
masa depan? Tapi rasanya kebersamaan kuliah profesi beberapa bulan kebelakang
membuat saya bisa menjawab dengan mantap pertanyaan tersebut, kalau nasib dunia
kefarmasian di masa depan akan baik-baik saja karena kita sendiri yang akan menciptakannya!
Tak peduli sekelam apapun langit semalam, hari esok selalu lebih menjanjikan. Semoga
kita memang dilahirkan untuk menjadi Apoteker yang bertanggungjawab, dan tidak
terjerumus dalam dosa keprofesian.
Hadirin yang saya hormati,
Terakhir ..
Ijinkan saya mewakili teman-teman
untuk mengucapkan terimakasih kepada Universitas Padjadjaran karena dari sekian
banyak pelamar, kamilah yang terpilih untuk kemudian menyandang status sebagai
mahasiswa Fakultas Farmasi UNPAD. Tidak lupa terimakasih kepada guru-guru kami
(bapak ibu dosen) dan seluruh civitas akademika UNPAD karena dengan sabarnya
mau mengajari kami, mau membimbing kami dengan segudang keilmuan sehingga kami
bisa mengerti lebih banyak tentang obat-obatan hingga kami bisa menyandang
gelar Apoteker hari ini. Semoga Allah memuliakan guru-guru kami ini karena ilmu
nya di akhirat kelak.
Ucapan terimakasih yang paling
besar ingin saya haturkan kepada sosok yang disebut oleh Ki Hajar Dewantara
sebagai Ing Ngarso Sung Tulodo, Ing Madyo
Mangun Karso, Tut Wuri Handayani. Itulah sosok yang sesungguhnya ada pada orang
tua kita. Sosok yang ketika di depan selalu memberikan teladan yang baik,
ketika ditengah selalu memberikan semangat untuk maju dan ketika dibelakang
selalu memberikan dorongan agar kita tidak pantang menyerah. Sosok yang selalu
menjadi alasan kita pulang ketika sudah lama jauh diperantauan. Bagi saya, acara
hari ini pun sejatinya bukan pesta perayaan bahwa kita telah menjadi manusia
seutuhnya karena menyelesaikan pendidikan dari kampus Universitas Padjadjaran.
Tapi sebagai simbolisasi bentuk apresiasi bahwa dibalik jas-jas putih tulang
yang kita kenakan ini ada usaha dan kerjakeras dari orang tua yang luar biasa,
ada do’a-do’a yang selalu terpanjat setiap malamnya mendoakan proses belajar
kita, ada keringat-keringat yang bercucur membiayai semua keperluan kita. Tanpa
orang tua, kita tidak akan pernah bisa berdiri disini, ditempat ini. Semoga
Allah menghadiahkan surga untuk orang tua kita.
Untuk teman-teman sehimpunan
secita Apoteker UNPAD 2015/2016. Semoga kebersamaan kita dalam menempuh
pendidikan farmasi dan apoteker, benar-benar terpatri dalam hati kita
masing-masing, serta tidak lupa kalau kita pernah sama-sama dilahirkan dari
kampus Universitas Padjadjaran. Dimanapun kalian berada nantinya, selamat
bersinar ditempatnya masing-masing.
Demikian yang dapat saya
sampaikan, terimakasih atas perhatian yang diberikan dan mohon maaf atas segala
kekurangan.
Wassalamualaikum wr. wb.
0 comments:
Posting Komentar